Sean O’Malley terbaring kesakitan saat Joe Rogan mencoba mewawancarainya setelah pertarungan UFC yang gila.
**Sean O’Malley Terkulai, Joe Rogan Ikut Berbaring: Drama dan Kontroversi di Octagon UFC**Las Vegas, Nevada – UFC 299 baru saja usai, namun sorotan masih tertuju pada laga antara Sean O’Malley dan Marlon “Chito” Vera.
Bukan hanya karena O’Malley berhasil mempertahankan gelarnya, tetapi juga karena drama pasca-pertandingan yang tak lazim.
Setelah lima ronde pertarungan brutal yang dimenangkan O’Malley melalui keputusan angka mutlak, “Sugar” Sean terkapar di kanvas, jelas terlihat kesakitan.
Kemenangan ini terasa pahit, mengingat luka yang dideritanya selama pertarungan.
Di tengah hiruk pikuk perayaan dan tim medis yang bergegas, Joe Rogan, komentator veteran UFC, mencoba melakukan wawancara pasca-pertandingan.
Namun, melihat kondisi O’Malley yang tidak memungkinkan untuk berdiri, Rogan melakukan sesuatu yang tak terduga: ia ikut berbaring di samping sang juara.
Adegan ini, yang langsung viral di media sosial, memicu beragam reaksi.
Beberapa memuji Rogan atas empatinya dan usahanya untuk memberikan platform bagi O’Malley untuk berbicara kepada para penggemarnya.
Yang lain mengkritik, menganggapnya sebagai aksi mencari perhatian yang tidak perlu dan bahkan berpotensi mengganggu tim medis.
“Saya melihat Sean sangat kesakitan, dan saya tahu dia ingin berbicara kepada para penggemarnya,” ujar Rogan dalam wawancara eksklusif setelah kejadian.
“Saya hanya mencoba untuk mempermudah baginya.
“Namun, dari sudut pandang profesional, tindakan Rogan ini menimbulkan pertanyaan etis.
Seberapa jauh seorang jurnalis olahraga boleh terlibat secara emosional dalam sebuah peristiwa?
Apakah tindakan ini membantu atau justru merugikan O’Malley?
Terlepas dari kontroversi tersebut, satu hal yang jelas: pertarungan O’Malley vs.
Vera 2 adalah pertunjukan yang luar biasa.
O’Malley menunjukkan ketahanan dan kemampuan bertarungnya, sementara Vera membuktikan bahwa ia adalah lawan yang tangguh.
Secara statistik, O’Malley unggul dalam pukulan signifikan, mendaratkan 152 pukulan berbanding 87 milik Vera.
Namun, Vera berhasil melakukan beberapa takedown yang merepotkan O’Malley.
Kemenangan ini semakin mengukuhkan status O’Malley sebagai salah satu bintang terbesar di UFC.
Namun, drama pasca-pertandingan akan terus menjadi perbincangan, memicu debat tentang peran jurnalisme olahraga dan batasan antara empati dan profesionalisme.
Sebagai penutup, insiden ini mengingatkan kita bahwa di balik gemerlap dan kekerasan octagon, terdapat manusia dengan emosi dan kerentanan.
Terkadang, yang dibutuhkan bukanlah wawancara yang sempurna, tetapi sekadar kehadiran dan pengertian.
Apakah Joe Rogan bertindak benar atau salah, hanya waktu yang akan menjawab.
Namun, satu hal yang pasti, momen ini akan terus dikenang dalam sejarah UFC.
Rekomendasi Artikel Terkait
Kemungkinan kembalinya Sonics sedikit maju seiring NBA mempertimbangkan ekspansi
**Sonics Mengge…
Tanggal Publikasi:2025-07-17
Kolom | Trump Membayangi Piala Dunia 2026
## Bayang-Bayan…
Tanggal Publikasi:2025-07-17
Piala Dunia Antarklub Ditandai Kursi Kosong, Panas Terik, Pertandingan Tertunda Cuaca, dan Kemenangan Chelsea
## Piala Dunia …
Tanggal Publikasi:2025-07-17
Wasit Robot Debut di All-Star, Langkah Menuju Penggunaan Musim Reguler 2026
## Era Baru Bas…
Tanggal Publikasi:2025-07-17