“Rasanya Kami Berdua Dipilih Hari Ini”: Pilihan Wizards Tre Johnson, Mantan Ayah ‘Kritikus Terburuk’ Berbagi Momen

Penulis:Bayu Kurniawan Waktu Terbit:2025-06-29 Kategori: news

## “Rasanya Kami Berdua Baru Saja Dipilih”: Momen Haru Tre Johnson dan Ayahnya, Sang “Kritikus Terburuk”**Washington D.

C.

** – Malam draft NBA selalu menyimpan cerita-cerita mengharukan.

Namun, kisah Tre Johnson, guard yang dipilih oleh Washington Wizards, memiliki sentuhan unik yang membuatnya lebih istimewa.

Di balik senyum lebar dan euphoria Tre Johnson, berdiri seorang pria yang selama bertahun-tahun menjadi “kritikus terburuk”-nya: ayahnya sendiri.

“Rasanya kami berdua baru saja dipilih hari ini,” ujar Tre Johnson dengan mata berkaca-kaca, usai namanya dipanggil.

Kalimat sederhana ini merangkum perjalanan panjang dan berliku yang telah dilalui Tre bersama ayahnya.

Memang, kunci untuk menjadi pemain draft NBA bukan hanya soal postur tubuh yang ideal, talenta alamiah, dan kerja keras tanpa henti.

Sepertinya, Anda juga membutuhkan seorang ayah yang tak henti-hentinya mengkritik.

Kita ingat kisah Ja Morant pada tahun 2019.

Ayahnya, Tee Morant, secara terbuka mengakui bahwa ia sangat keras terhadap Ja, bahkan hingga membuatnya menangis.

Namun, Tee percaya bahwa kritiknya yang tajamlah yang membentuk Ja menjadi pemain seperti sekarang.

Kisah Tre Johnson dan ayahnya memiliki resonansi yang sama.

Sang ayah, yang namanya enggan disebutkan secara detail untuk menjaga privasi, dikenal di kalangan keluarga dan teman sebagai sosok yang perfeksionis.

Ia selalu menuntut yang terbaik dari Tre, bahkan ketika Tre merasa sudah memberikan segalanya.

“Ayah adalah kritikus terburuk saya, tanpa keraguan.

Dia tidak pernah puas,” ungkap Tre sambil tertawa kecil.

“Dia selalu menemukan hal yang bisa saya perbaiki, bahkan setelah pertandingan yang bagus.

“Awalnya, kritikan itu terasa berat.

Tre sering merasa frustrasi dan mempertanyakan kemampuannya.

Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai memahami maksud di balik kritikan tersebut.

“Saya sadar bahwa ayah hanya ingin saya menjadi versi terbaik dari diri saya.

Dia melihat potensi dalam diri saya yang bahkan saya sendiri tidak lihat,” jelas Tre.

Kritikan pedas ayahnya memaksa Tre untuk terus berkembang, untuk tidak pernah merasa puas dengan pencapaiannya.

Ia belajar untuk menerima kritik sebagai bahan bakar untuk perbaikan diri.

Malam draft menjadi puncak dari perjalanan panjang itu.

"Rasanya Kami Berdua Dipilih Hari Ini": Pilihan Wizards Tre Johnson, Mantan Ayah 'Kritikus Terburuk' Berbagi Momen

Ketika nama Tre Johnson dipanggil, sang ayah tidak bisa menyembunyikan air matanya.

Momen itu bukan hanya kebanggaan atas pencapaian Tre, tetapi juga pengakuan atas peran penting yang telah ia mainkan dalam membentuk karakter dan kemampuan Tre.

“Saya tahu saya keras padanya,” kata sang ayah dengan suara bergetar.

“Tapi saya selalu percaya padanya.

Saya tahu dia punya apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemain hebat.

“Kisah Tre Johnson dan ayahnya adalah pengingat bahwa terkadang, cinta sejati hadir dalam bentuk kritikan yang membangun.

Ini adalah kisah tentang bagaimana seorang ayah, dengan caranya yang unik, membantu anaknya mencapai impiannya.

Dan malam itu, di ruang draft NBA, mereka berdua merasakan kebahagiaan yang sama, kebahagiaan karena telah menaklukkan tantangan bersama.

Tre Johnson mungkin telah dipilih oleh Wizards, tetapi ia membawa bersamanya warisan ketegasan, ketekunan, dan cinta dari sang “kritikus terburuk”-nya.