Piala Dunia Antarklub Akhirnya Dimulai — dan Sepak Bola Mungkin Takkan Sama Lagi

Penulis:Bayu Kurniawan Waktu Terbit:2025-06-17 Kategori: news

## Piala Dunia Antarklub 2025: Era Baru Sepak Bola atau Sekadar Mimpi Infantino?

Setelah lebih dari setahun diliputi ketidakpastian dan kritikan pedas, Piala Dunia Antarklub 2025 akhirnya bergulir di Miami, Sabtu lalu.

Piala Dunia Antarklub Akhirnya Dimulai -- dan Sepak Bola Mungkin Takkan Sama Lagi

Turnamen yang digadang-gadang akan mengubah lanskap sepak bola dunia ini, setidaknya menurut Presiden FIFA Gianni Infantino, telah resmi dimulai.

Piala Dunia Antarklub edisi terbaru ini memang berbeda.

Dari yang sebelumnya hanya menampilkan juara dari masing-masing konfederasi, kini turnamen ini menghadirkan 32 tim terbaik dari seluruh penjuru dunia.

Format yang lebih besar dan kompetitif ini menjanjikan pertandingan yang lebih seru, persaingan yang lebih ketat, dan tentu saja, potensi pendapatan yang jauh lebih besar bagi FIFA.

Namun, apakah turnamen ini benar-benar akan mengubah wajah sepak bola seperti yang diklaim Infantino?

Di satu sisi, ide untuk mempertemukan tim-tim terbaik dari berbagai benua dalam satu turnamen memang menarik.

Kita bisa melihat bagaimana juara Liga Champions Eropa beradu taktik dengan juara Copa Libertadores, atau bagaimana tim-tim Asia dan Afrika yang sedang berkembang berusaha menantang dominasi tim-tim Eropa dan Amerika Selatan.

Namun di sisi lain, banyak pihak yang meragukan dampak positif dari turnamen ini.

Jadwal pertandingan yang semakin padat menjadi kekhawatiran utama.

Pemain sudah terbebani dengan jadwal liga domestik, kompetisi kontinental, dan pertandingan internasional.

Menambah turnamen baru ke dalam kalender yang sudah sesak ini berpotensi meningkatkan risiko cedera dan kelelahan pemain, yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas pertandingan.

Selain itu, muncul pula pertanyaan tentang relevansi turnamen ini bagi klub-klub Eropa.

Dengan kualitas liga domestik dan Liga Champions yang sudah sangat tinggi, apakah mereka benar-benar membutuhkan turnamen lain yang berpotensi mengganggu fokus mereka?

Beberapa manajer klub top Eropa bahkan secara terbuka mengkritik format baru Piala Dunia Antarklub ini, menganggapnya sebagai bentuk komersialisasi sepak bola yang berlebihan.

Dari sudut pandang pribadi, saya melihat Piala Dunia Antarklub 2025 ini sebagai sebuah perjudian besar bagi FIFA.

Infantino mempertaruhkan banyak hal dengan turnamen ini, berharap bisa membawa sepak bola ke level yang lebih tinggi.

Namun, risiko kegagalan juga sangat besar.

Jika turnamen ini gagal menarik minat penggemar, menyebabkan cedera pemain, atau mengganggu jadwal liga domestik, maka reputasi FIFA akan semakin tercoreng.

Sejauh ini, antusiasme terhadap turnamen ini masih tergolong moderat.

Penjualan tiket belum mencapai target yang diharapkan, dan minat dari sponsor juga belum terlalu tinggi.

Namun, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan.

Kita harus menunggu beberapa pertandingan lagi untuk melihat apakah Piala Dunia Antarklub 2025 ini benar-benar mampu memenuhi janjinya, atau hanya akan menjadi turnamen yang dilupakan begitu saja.

Hanya waktu yang akan menjawab apakah Piala Dunia Antarklub 2025 ini akan menjadi era baru sepak bola, atau sekadar mimpi Gianni Infantino yang terlalu ambisius.