“Mungkin sekarang saya takut” – Tadej Pogačar terkesan rival GC meski sukses di pembuka eksplosif Critérium du Dauphiné

Penulis:Bayu Kurniawan Waktu Terbit:2025-06-11 Kategori: news

## “Mungkin Sekarang Saya Takut”: Pogaar Terkesan Rival GC Meski Sukses di Pembukaan Critrium du Dauphin yang MeledakLa Voulte-sur-Rhne, Prancis – Tadej Pogaar, sang juara dunia yang memancarkan aura dominasi di atas sepeda, mungkin baru saja merasakan getaran yang berbeda di Critrium du Dauphin.

Meski berhasil merebut kemenangan di etape pembuka yang eksplosif, ia mengakui kekaguman – bahkan mungkin sedikit ketakutan – terhadap rival-rivalnya di GC, Jonas Vingegaard dan Remco Evenepoel.

Pertarungan sengit “big three” ini, yang pertama kalinya terjadi di tahun 2025, menjanjikan Tour de France yang mendebarkan.

Etape pembukaan memang menjadi panggung bagi Pogaar.

Dengan serangan tajam di tanjakan terakhir, ia menunjukkan mengapa ia dianggap sebagai salah satu pembalap terhebat sepanjang masa.

Namun, jauh dari euforia kemenangan yang biasa, Pogaar justru menyoroti agresivitas Vingegaard dan Evenepoel.

“Mereka sangat kuat.

Saya melihat Jonas menyerang lebih awal, dan Remco juga sangat aktif.

Mungkin sekarang saya sedikit takut,” ujarnya dalam konferensi pers pasca-balapan.

Komentar ini, meski diucapkan dengan senyum, menyimpan makna yang dalam.

Selama beberapa tahun terakhir, Pogaar seringkali mendominasi balapan dengan mudah, membuat lawan-lawannya terlihat seperti figuran.

Namun, di Dauphin ini, narasi tersebut tampaknya berubah.

Vingegaard, meski belum dalam kondisi puncak setelah cedera serius, tetap menunjukkan tekad baja yang menjadi ciri khasnya.

Sementara Evenepoel, dengan gaya balap yang berani dan tak kenal takut, terus memberikan tekanan tanpa henti.

Agresivitas kedua rivalnya ini, menurut analisis saya, menunjukkan perubahan strategi.

Mereka tidak lagi hanya bereaksi terhadap serangan Pogaar, tetapi berani mengambil inisiatif.

Ini adalah sinyal yang jelas bahwa mereka siap untuk memberikan perlawanan yang lebih keras di Tour de France.

Statistik dari etape pembukaan juga mendukung pengamatan ini.

Vingegaard dan Evenepoel sama-sama mencatatkan waktu terbaik di segmen pendakian kunci, menunjukkan bahwa mereka berada dalam kondisi yang baik dan siap untuk bertarung.

"Mungkin sekarang saya takut" – Tadej Pogačar terkesan rival GC meski sukses di pembuka eksplosif Critérium du Dauphiné

Pogaar, meski menang, tidak mencatatkan waktu yang jauh lebih baik, yang mengindikasikan bahwa ia tidak dapat mendominasi pendakian seperti yang sering ia lakukan.

Dari sudut pandang pribadi, saya melihat ini sebagai momen penting dalam karir Pogaar.

Ia tidak lagi bisa mengandalkan bakat alaminya saja.

Ia harus beradaptasi, meningkatkan strateginya, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang lebih berat.

Komentar Pogaar tentang “ketakutan” bukanlah tanda kelemahan, melainkan pengakuan terhadap kekuatan rival-rivalnya dan kesadaran akan tantangan yang ada di depan.

Ini adalah pengingat bahwa bahkan sang juara dunia pun harus terus belajar, berkembang, dan beradaptasi untuk tetap berada di puncak.

Critrium du Dauphin baru saja dimulai, dan persaingan “big three” ini sudah memanas.

Kita semua, sebagai penggemar balap sepeda, patut bersemangat untuk menyaksikan babak selanjutnya dari saga epik ini.

Tour de France 2025 tampaknya akan menjadi salah satu yang paling mendebarkan dalam sejarah.