Kontroversi Playoff Sepak Bola Kampus: Komisioner Pac-12 Teresa Gould tentang opsi format, jalan ke depan, dan metrik usang

Penulis:Bayu Kurniawan Waktu Terbit:2025-06-08 Kategori: news

## Nasib Pac-12 di Tengah Kontroversi College Football Playoff: Teresa Gould dan Perjuangan Melawan Metrik UsangMasa depan Pac-12 pasca-eksodus besar-besaran tim anggotanya menjadi topik hangat di dunia sepak bola kampus.

Lebih panas lagi, perdebatan sengit mengenai format College Football Playoff (CFP) yang baru, yang akan mulai berlaku pada tahun 2026, bertepatan dengan dimulainya kembali kompetisi Pac-12 yang direkonstruksi.

Di tengah pusaran ini, Komisioner Pac-12, Teresa Gould, tampil sebagai suara lantang yang menantang metrik usang dan memperjuangkan jalan ke depan yang lebih adil.

Pac-12 yang baru, yang akan memulai kompetisinya pada tahun 2026, menghadapi tantangan berat.

Kehilangan nama-nama besar seperti USC dan UCLA tentu meninggalkan lubang besar dalam hal daya tarik dan pendapatan.

Namun, Gould menunjukkan optimisme yang berhati-hati, menekankan fokus pada membangun kembali liga dengan identitas baru dan komitmen terhadap keunggulan akademik dan atletik.

Salah satu poin utama yang disoroti Gould adalah perlunya evaluasi ulang terhadap metrik yang digunakan untuk menentukan kelayakan CFP.

Menurutnya, metrik tradisional seperti “strength of schedule” (kekuatan jadwal) seringkali tidak akurat dalam mencerminkan kualitas sebenarnya sebuah tim, terutama di era transfer portal dan perubahan lanskap konferensi yang konstan.

“Kita perlu melihat lebih dalam daripada sekadar angka.

Bagaimana sebuah tim berkembang sepanjang musim?

Bagaimana mereka tampil melawan lawan yang tangguh, terlepas dari nama besar mereka?

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab jika kita ingin memastikan CFP benar-benar memilih tim terbaik,” tegas Gould dalam beberapa kesempatan.

Argumen Gould resonan dengan banyak pihak yang merasa bahwa sistem saat ini cenderung menguntungkan tim-tim dari konferensi besar, seperti SEC dan Big Ten, yang secara inheren memiliki jadwal yang lebih ketat.

Kontroversi Playoff Sepak Bola Kampus: Komisioner Pac-12 Teresa Gould tentang opsi format, jalan ke depan, dan metrik usang

Sementara itu, tim-tim dari konferensi yang lebih kecil, atau tim yang membangun kembali diri seperti Pac-12, seringkali dirugikan meskipun memiliki rekor yang sama baiknya atau bahkan lebih baik.

Namun, mengubah sistem yang sudah mapan bukan tugas yang mudah.

Gould mengakui bahwa negosiasi dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk komite CFP dan komisaris konferensi lainnya, akan menjadi proses yang panjang dan penuh tantangan.

“Tidak akan ada perubahan semalam.

Tapi kita harus terus mendorong perubahan, terus menyuarakan keprihatinan kita, dan terus mencari solusi yang lebih adil dan representatif,” katanya.

Sudut pandang pribadi saya adalah bahwa Gould berada di jalur yang benar.

CFP harus beradaptasi dengan lanskap sepak bola kampus yang terus berubah dan mempertimbangkan metrik yang lebih holistik.

Jika tidak, kita berisiko mengabadikan sistem yang pada dasarnya tidak adil dan menghalangi tim-tim yang layak dari kesempatan untuk bersaing di panggung terbesar.

Masa depan Pac-12 dan posisinya dalam CFP bergantung pada kemampuan Gould untuk meyakinkan para pembuat keputusan untuk merangkul perubahan.

Perjuangan ini bukan hanya tentang Pac-12, tetapi tentang integritas dan keadilan seluruh sistem sepak bola kampus.

Hanya waktu yang akan menjawab apakah visi Gould akan terwujud, tetapi satu hal yang pasti: suaranya telah menambah dimensi krusial dalam perdebatan yang sedang berlangsung ini.